Senin, 25 Oktober 2010

program pemberdayaan ekonomi perempuan korban kekerasan

Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Korban Kekerasan Oleh P2TP2A


  
Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan usaha yang membutuhkan interaksi yang sederajat dan saling menguntungkan sesuai fungsi dan potensinya masing-masing dari aktor-aktor pemberdaya dan perempuan yang diberdayakan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) merupakan sebuah lembaga pemerintah berbasis masyarakat yang bersentuhan langsung dengan perempuan korban kekerasan, yang memiliki kewajiban moral untuk turut serta memerangi dan menanggulangi faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan. Salah satu yang menjadi perhatian selain memberikan perlindungan kepada perempuan dari perilaku yang mengarah pada kekerasan, juga menciptakan kemandirian bagi perempuan dengan melakukan program pemberdayaan ekonomi perempuan.
Pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi bagi perempuan korban kekerasan merupakan bentuk kepedulian dari pemerintah dalam memberdayakan perempuan di bidang ekonomi. Program yang juga berupaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi perempuan korban kekerasan dengan memberikan ketrampilan dan peralatan bantuan seperti peralatan jahit, peralatan salon, peralatan memasak, gerobak sayur beserta isinya, dan lain sebagainya sesuai dengan jenis ketrampilan yang diberikan. Program pemberdayaan ekonomi bagi perempuan korban kekerasan, mempunyai tujuan salah satunya adalah mempersiapkan perempuan korban kekerasan dalam proses reintegrasi sosial (kembali ke masyarakat dengan tidak menjadi beban).
Secara teoritis, pemberdayaan mengandung makna adanya partisipasi seluruh pihak yang diwujudkan dalam strategi pemberdayaan yakni pembangunan kesejahteraan sosial dengan jalan memanfaatkan potensi dan sumber kesejahteraan sosial yang belum didayagunakan secara optimal. Berdasarkan teori pemberdayaan bahwa pemberdayaan dapat dilakukan dengan menggali kemampuan sasaran pelayanan, mendayagunakan potensi dan sumber yang tersedia di masyarakat dengan memberikan ketrampilan, pendampingan, dan bimbingan sosial serta pengembangan usaha ekonomi produktif, dan usaha kesejahteraan sosial. Berpegang pada hal diatas, penerapan atau implementasi dari program pemberdayaan ekonomi tersebut di rasa telah sesuai.
Program pemberdayaan ekonomi bagi perempuan korban kekerasan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Latihan Ketrampilan
Adapun latihan ketrampilan yang diberikan bagi perempuan korban kekerasan dilakukan setelah permasalahan yang mereka alami terselesaikan, pelatihan ketrampilan ini meliputi pemberian ketrampilan memasak, salon, tata rias, menjahit, membuat kerajinan dari manik-manik dan pemanfaatan barang bekas. Masing-masing program memakan waktu pelatihan yang berbeda-beda, selain itu lama tidaknya pelatihan juga disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu dalam menangkap dan memahami pelatihan yang diberikan. Pelatihan diselenggarakan dengan menggunakan metode partisipatif yaitu setiap peserta mempunyai hak dan kedudukan yang sama untuk ikut berperan aktif dan memilih jenis ketrampilan atau kegiatan yang sesuai dengan minatnya, hal ini tidak menutup kemungkinan bagi klien apabila ia ingin mengikuti keseluruhan pelatihan ketrampilan yang diberikan.
Program ini juga dipersiapkan bagi perempuan korban kekerasan dalam rangka reintegrasi sosial, yakni proses persiapan agar mereka dapat kembali dan diterima oleh masyarakat sehingga tidak menimbulkan beban bagi masyarakat di lingkungannya. Dalam memberikan ketrampilan bagi perempuan korban kekerasan, pemerintah mendatangkan fasilitator atau pemandu sehingga diharapkan ketrampilan yang diberikan dapat maksimal dan diterima dengan baik. Pelatihan dijalankan dengan menggunakan metode pelatihan yang menggunakan pendekatan pembelajaran bersama atau kesetaraan. Pendekatan ini menitikberatkan pada semua pelaksanaan kegiatan melalui proses belajar bersama, sehingga tercipta kesetaraan yang berkesinambungan dalam kesejajaran dan kemitraan.
2. Input ProduksiSedangkan untuk input produksi yang diberikan pada perempuan korban kekerasan adalah pemberian bantuan berupa sebuah modal usaha yang bisa berupa uang atau sebuah barang. Aneka ragam bantuan modal usaha tersebut bisa berupa sebuah mesin jahit, peralatan salon, peralatan memasak, gerobak sayur beserta isinya. Pemberian modal usaha berupa alat-alat ketrampilan dan lain-lain sesuai dengan minat ketrampilan yang telah mereka pelajari. Pemberian bantuan ini merupakan hasil bantuan dari Departemen Sosial karena adanya kerjasama berjejaring antar lembaga. Akan tetapi tidak semua dari korban kekerasan yang mengikuti program pemberdayaan ekonomi ini memperoleh bantuan, bantuan ini banyak diberikan pada pelaku pemberdayaan ekonomi yang menurut lembaga lebih membutuhkan, dan berasal dari keluarga yang tidak mampu.Selama dalam proses pemberdayaan ekonomi ini mereka yang sudah memperoleh bantuan modal usaha dapat langsung menggunakannya untuk menambah penghasilan. Pemberian modal usaha ini dimaksudkan agar mereka mampu mempraktekan ketrampilan yang telah mereka pelajari, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri. Selain itu, mereka juga dapat menghasilkan barang-barang yang dapat menambah penghasilan bagi mereka.
3. Kegiatan Berkelompok
Kegiatan berkelompok ini dilakukan dengan cara mengumpulkan individu-individu atau perempuan korban kekerasan yang telah selesai masalahnya untuk saling bertukar ketrampilan dan pengalaman hidup mereka sehingga saling menguatkan dan memberi semangat bagi yang lain. Mereka juga dapat bertukar pikiran dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. P2TP2A, berperan serta dalam menyediakan tempat bagi mantan perempuan korban kekerasan. Mereka dapat saling bertukar ketrampilan sehingga tidak jarang beberapa dari mereka yang dianggap mampu ditunjuk untuk ikut serta menjadi fasilitator atau pemandu bagi yang lain. Kegiatan ini juga dijadikan sebagai alat untuk bertukar informasi tentang kegiatan-kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan bersama.
4. Sistem Pemasaran
Selain memberikan ketrampilan dan modal usaha, P2TP2A juga membantu memasarkan hasil produksi tersebut, misalnya melalui event pameran baik pada saat acara study banding dari daerah lain maupun pameran yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota, dijual dari kantor ke kantor, dan lain sebagainya. Selain itu, pengelola P2TP2A juga akan membantu melakukan promosi kepada pengusaha untuk memesan produk yang mereka hasilkan. Dari hasil penjualan tersebut, keuntungan yang diperoleh menjadi milik klien, setelah dipotong 10% untuk kas yang dijadikan sebagai tabungan bersama. Tabungan inilah yang rencananya akan digunakan sebagai keperluan bersama, misalnya pada saat klien membutuhkan uang, mereka dapat meminjam melalui tabungan tersebut.
Dengan segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh P2TP2A diharapkan fungsi dan keberadaan P2TP2A dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat khususnya kaum perempuan, dan dapat diakses oleh seluruh perempuan dan anak yang membutuhkannya tanpa terkecuali. Jangan takut untuk meminta pertolongan pada keluarga, teman, LSM, polisi atau orang lain yang dipercaya bisa membantu.
  Ditulis oleh Anggin Nuzula Rahma ( menegpp.co.id)

Jumat, 15 Oktober 2010

tipu daya iblis

Tipu Daya Iblis

Dalam suatu Konfensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan: “Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Mesjid”, “Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur’an dan mencari kebenaran”, “Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad”, “Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh.”
“Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah”.
“Inilah yang akan kita lakukan,” kata iblis. “Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!”. “Bagaimana kami melakukannya? ” tanya para hadirin yaitu iblis, syaitan, dan jin. Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,”
Jawab sang iblis “Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG”.
“Bujuk para istri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 – 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong.” “Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka.”
“Jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja”. “Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan di rumah.”
“Pikat mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan” . “Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah. Sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus di semua restoran maupun toko2 di dunia ini..” “Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan Allah dan RasulNya”
“Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid”. “Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari”.
“Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan”. “Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan.
“Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada istri-istri mereka”
“Buatlah para istri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala”.
“Jika para istri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari di luaran”. “Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga”
“Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna shalat.”
“Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan- pertandingan, konser musik dan bioskop.”
“Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK.” “Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.
“Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah.” “Dan Dengan segera mereka akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan/kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah).”
“PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL.” “RENCANA YANG BAGUS.” Iblis, syaitan dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugas MEMBUAT MUSLIMS MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG HURA-HURA”.. “Dan hanya menyisakan sedikit saja waktu buat Allah sang Pencipta.”
“Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan akan Allah dan RasulNya”. Sekarang pertanyaan saya adalah, “APAKAH RENCANA IBLIS INI AKAN BERHASIL???”
“ANDALAH YANG MENENTUKAN.. !!!”
sumber: forwarded email by ninta (cermin sebuah hati)

tausiah ttg wanita

“Tausyiah”,: “‎​​​‎​Wanita perlu taat kepada suami. Tapi tahukah, bahwa lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya…
Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada Lelaki2. Tapi tahukah bahwa harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada Suaminya, sementara apabila Lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk Isteri dan anak-anaknya.
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak. Tapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala umat,malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini. Dan tahukah, jika ia mati karena melahirkan adalah Syahid dan Surga akan menantinya…
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung jawabkan terhadap 4 wanita, yaitu: 1.Isterinya, 2.Ibunya, 3.Anak Perempuannya dan 4.Saudara Perempuannya.
Artinya: bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki.
Yaitu: 1.Suaminya, 2.Ayahnya, 3.Anak Lelakinya dan 4.Saudara Lelakinya.
Seorang wanita boleh memasuki pintu surga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : 1.Sholat 5 waktu, 2.Puasa di bulan Ramadhan, 3.Taat kepada Suaminya, dan 4.Menjaga Kehormatannya.
Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH SWT, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
‎​
Sebarkan tasyiah ini kepada saudaramu muslim yg lain, semoga pahala mengalir kepadamu juga.

SAIL MOROTAI 2012

Gagasan pelaksanaan event sail morotai thn 2012 pertama kali disampaikan oleh Bapak Presiden Indonesia dlm kunjungan kerja ke Maluku Utara pada tanggal 3 Agustus 2010 lalu. Gagasan sail morotai ini kemudian mendapat respon positif oleh masyarakat dan pemerintah daerah prov.malsuku utara karena merupakan peluang utk kemajuan pembangunan di maluku utara yang masih jauh terbelakang dibanding daerah lainnya di Indonesia.Tidak hanya pemerintah provinsi,seluruh unsur pemerintah daerah kab/kota se-maluku utara juga telah menyataksn dukungannya untuk mensukseskan event sail morotai 2012 ini. Patut disyukuri bahwa apa yang direncanakan dalam pelaksanaan sail moroai nanti dapat memberikan kontribusi besar bagi kemajuan pembangunan di maluku utara serta berdamapak multyplayer efect terutama bagi tumbuhnya perekonomian daerah yang lebih kondusif dan berdaya saing tinggi. Berbagai sumber pertumbuhan daerah akan lebih termanfaatkan serta dapat dikembangkan secara maksimal dengan tumbuhnya iklim investasi yang tentunya dapat dirangsang melalui event-event berskala internasional seperti Sail Morotai nantinya.

(sumber: DKP maluku utara 2010)

Rabu, 13 Oktober 2010

@menangisi kepergian Ramadhan...

... Menagislah ...



Menangislah sahabat,
Menangislah untuk Ramadhan yang kan pergi
Menangislah tuk kegundahan hati
Jika memang itu dapat melapangkan sanubarimu
Tuk ungkapkan gelisahmu karna Ramadhan tlah bergegas d akhir hitungan ....
Sementara tarawih belum juga sempurna,
Qiyamul Lail tak juga kerap d lakukan
Tilawah masih sering tertinggalkan ....
Sedekahpun belum seberapa ... 


Menangislah ...
Menangislah dengan hati
Tak ada yang tau tentang Ramadhan yang akan datang
Tak ada yang bisa menjamin usia ini sampai esok hari
Apakah kita masih dberi kesempatan tuk menikmatinya
Karna ALLAH tak menjanjikan apapun ...
Juga tuk Ramadhan berikutnya ....
Sementara Ramadhan kali ini hanya tersisa beberapa hari saja,
Dan tersia siakan ...


Menangislah sahabat ...
Untuk Ramadhan yang kan hilang
Biarkan butir bening yg mengalir menjadi saksi d yaumil akhir
Menangislah dari hati yg tdalam ...
Tuk semua dosa yg belum terampuni
Sementara dosa baru terus mengukir hari
Tuk lalai yg terus saja menemani
Khilaf yang masih sering menghampiri


Tundukan wajah
Biarkan kening ini terus bsujud ...
Memohon ampun menuntaskan doa
Karna waktu yang terus bergerak cepat
Meninggalkan tarawih, tahajjud, tilawah, dan I'tikaf
Tak ada lagi waktu tuk berdiam diri Segera ...
Segera tuntaskan
Selagi masih ada umur yg dberi
Walau diri belum juga siap tuk terus berbenah
Namun hanya ada satu kesempatan ...

Sekarang

Atau mungkin tak ada lagi ....

@@@@@######****************######@@@@@
oleh Nenk Manda Amalia pada 07 September 2010 jam 18:51
(puisi ini dikirim oleh nenk manda di facebook aq)

@wahai suamiku....

WAHAI SUAMIKU ...

oleh Nenk Manda Amalia pada 29 September 2010 jam 18:37 (tulisan ini manda mengirim di facebook aq)
WAHAI SUAMIKU ... ketahuilah… sesungguhnya tidaklah aku ingin menikah melainkan karena aku tidak ingin mati dalam keadaan agamaku ini hanya setengah. Dan tidaklah aku ingin menjadi orang yang menikah melainkan karena aku meyakini janji ALLAH bagi orang yang menikah itu benar adanya.

Tahukah kau bahwa setiap hubungan suami isteri yang halal itu adalah sedekah yang dapat mendatangkan pahala?!

Tahukah kau bahwa hanya dengan merengkuh tangan isteri maka berguguranlah dari jari jemari dosa-dosa?!

Dan tahukah kau bahwa bila seorang isteri meninggal dunia sementara suaminya dalam keadaan ridha padanya maka ia akan masuk surga?!

Bila semasa hidup dia taat kepada ALLAH dan taat pula kepada suaminya maka ia boleh memasukinya dari pintu mana pun yang ia suka?!


Duhai, suamiku… tidak lah aku ingin menjadi seorang isteri melainkan karena janji ALLAH yang satu ini. karena sesungguhnya aku takut mengetahui bahwa penghuni neraka itu kebanyakan wanita. Dan hanya kepada ALLAH aku berharap perlindunganNya dan petunjukNya di manapun aku berada. Wahai suamiku… telah ditakdirkan ALLAH bahwa akhirnya engkau memilihku. Semoga inilah perlindungan dan petunjuk yang Dia berikan agar aku bisa mendapatkan kebenaran janji ALLAH itu

Namun, wahai suamiku, aku ingin kau menyadari bahwa aku bukanlah makhluk yang sempurna seperti juga dirimu. Maka mengertilah bahwa setelah kita menikah banyak hal baru yang akan sama-sama kita ketahui insya ALLAH , akan kujaga apa yang harus kujaga darimu, dan kuharap kau pun menjaga apa yang harus kau jaga dariku.

Bila kau menemukan ketidaksukaanmu padaku karena kekuranganku maka bersabarlah, suamiku… karena kadang-kadang pada sesuatu yang tidak kau sukai, ALLAH menjadikan kebaikan padanya.

Temukanlah kelebihan yang kau sukai dari diriku, bukankah kau memiliki alasan mengapa kau ingin menikahiku?!

Tetapi, wahai suamiku… bila ketidaksukaan yang kau temukan itu adalah karena kesalahanku, maka nasehatilah aku, pisahkanlah tempat tidurku dan pukullah aku bila akhirnya aku meninggalkan kewajibanku.

Namun janganlah kau bermaksud menyakitiku hingga membahayakan hidupku karena aku adalah bagian dari dirimu.

Janganlah kau luruskan kebengkokanku, karena aku bisa patah


Tetapi berhati-hatilah terhadapku, karena aku bagaikan gelas kaca.

Ingatlah bahwa manusia yang baik adalah yang baik pada keluarganya, dan lelaki yang baik adalah yang baik pada isterinya.

Dan cukuplah engkau menjadikan aku seseorang yang patuh kepadamu dengan menjadi seseorang yang pantas aku patuhi. sehingga aku mempunyai alasan mengapa aku harus berhias setiap hari, dan mengapa aku harus menjaga diriku, kehormatan dan juga hartamu saat kau tidak ada di sisi…

Jadikanlah aku sebaik-baik perhiasan duniamu [16], hartamu yang paling berharga

@ampuni aku ya Rabbi.....

Ampuni aku ya Rabbi ...

oleh Nenk Manda Amalia pada 01 Oktober 2010 jam 17:30 ( neng manda mengiirim ke facebook aq)
Aku merenungkan
saat - saat dkumpulkan pada hari kiamat
Saat terbaring sepi dan pipiku menempel d liang lahat
Sendiri ...


Padahal sebelumnya aku dsanjung dan dpuji
Penuh kemuliaan dan kesenangan ....
Dan saat itu tanah menjadi bantalku ...


Aku merenungkan lamanya masa perhitungan amal ....
Dan hinanya diri ini saat catatan amalku dberikan,
Saat yang sangat mencengkam,
Dari kanan atau dari kiri catatan itu akan dberikan padaku


... Namun
Tak pernah pupus harapanku padaMu ya Rabbi,
Wahai Engkau pemilik diri ini ....
Agar Kau sudi mengampuni dan memaafkan
Semua salah dan khilaf hambaMu ini ....

WS RENDRA - PUISI



Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya, bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika semua itu diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, aku
ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas, Dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
Seolah ... semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah ... keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan Nikmat
dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak
keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti… padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan sama saja"
 
(by : diambil dr catatan di facebook Irma Conoras pada 02 Juli 2009 jam 11:52

dasyatnya shalat tahajud

@ dahsyatnya tahajud
Seorang pencuri masuk ke rumah Ahmad bin Khazruya, seorang Ulama yang wara, dan sufi besar. Ia sibuk mencari barang berharga untuk dicuri, tetapi ia tak menemukan apa-apa. Ketika pencuri itu hendak pergi dengan kecewa, Ahmad, sang sufi, memanggilnya.

“Anak muda, ambillah ember ini dan timba air dari sumur. Berwudhulah kau dengan air itu dan dirikanlah salat. Kalau ada sesuatu, nanti aku berikan padamu, supaya kau tak pulang dengan tangan hampa,” ujar Ahmad.

Pencuri itu mengikuti apa yang diperintah Ahmad.

Ketika pagi tiba, seorang pria dari kota datang membawa kantong berisi seratus dinar dan memberikannya pada Ahmad. Ahmad lalu memberikannya pada si pencuri.
“Bawalah ini sebagai hadiah untuk salat malammu,” ia berkata.

Tubuh pencuri itu bergetar. Ia langsung menangis terisak-isak.
“Aku telah salah mengambil jalan,” ucapnya di sela tangisan, “tapi semalam saja aku bekerja untuk
Tuhan, Dia telah memberiku ganjaran seperti ini….”
Pencuri itu bertaubat, kembali kepada Tuhan. Ia menolak mengambil wang emas itu, dan menjadi salah
seorang murid setia Ahmad bin Khazruya.

“Shalat adalah tempat bermunajahnya seorang hamba, tempat membersihkan hati dari bermacam-macam kotoran, terbentang pula di dalam salat itu medan kerahasiaan Allah, dan memancarkan dari dalamnya cahaya yang menyinari hati dan pikiran si hamba yang sedang salat.” (Syekh Ahmad bin Muhammad Ataillah , Kitab HIkam )

Seperti itulah Dahsyatnya shalat Tahajud,, Wallahu a’lam.

@ Imam Muslim menceritakan kisah berikut ini....

Seorang Arab Badui bertemu dengan Abdullah bin Umar, putra Umar bin Khattab, di salah satu jalan di kota Mekkah. Melihat orang tua dari suku Baduy tersebut, Abdullah bin Umar segera turun dari kendaraannya dan menaikkan orang tua itu ke atas keledainya, Abdullah juga melepaskan Imamah yang sedang dipakainya lalu ia kenakan pada orang tua itu dengan penuh kelembutan dan rasa hormat.

Saat itu melintaslah seorang sahabat Abdullah bin Umar yang bernama Ibnu Dinar, lalu ia berkata kepadanya, "Wahai Abdullah, semoga Allah memeliharamu, sesungguhnya orang tua ini hanya berasal dari kalangan Arab Badui, mereka sudah terbiasa dengan hal-hal yang sederhana, tak usahlah engkau terlalu memanjakannya" kata Ibnu Dinar.

Abdullah bin Umar berkata, "Wahai Ibnu Dinar, sesungguhnya lelaki tua ini adalah sahabat Ayahku, Umar bin Khattab. Dan aku pernah mendengar Rasulullah berkata 'inna abarral birri shilatul waladi ahlu wuddi abiihi' , Sesungguhnya kebajikan yang paling utama adalah seorang anak menyambung silaturahmi dengan sahabat-sahabat tercinta Ayahnya"
( sumber :dikirim oleh komunitas tahajud group, dasyatnya tahajud ke inbox FB aq)

jualan ibu dwp

(sumber dwp.go.id)

Kerajinan Ibu-Ibu DWP Pusat

Kreatifitas Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan Pusat menghasilkan beberapa kerajinan seperti sulaman yang menghasilkan tatakan gelas, taplak meja, sarung botol minuman mineral, dll.
Ada juga keranjang rotan yang dibuat manis dengan tambahan pita dan dibalut dengan kain batik.
Bagi yang berminat dapat menghubungi Bidang Ekonomi DWP Pusat, Jakarta, telepon: 021-5201716 begin_of_the_skype_highlighting              021-5201716      end_of_the_skype_highlighting / 18





 

Profil Unggulan

Pitaku
Gartini's Corner
Batik Ariffah
Dessy Accesories

PENGESAHAN PENGURUS DWP

PENGESAHAN PENGURUS DWP KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Bertempat di Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ruang Tri Dharma, Gedung A, Lt. 2, Jl. Jend. Gotot Subroto Kav. 51, Jakarta, pada Rabu 4 Agustus 2010, Sekretaris Jenderal DWP Pusat Ny. Jullie L. Hakim dengan didampingi oleh Ny. Ayu Kirana Pratito, Ny. Lia Khairullah, Ny. Srihadi menghadiri acara Pengesahan Pengurus DWP Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Periode 2009-2014. Dalam acara tersebut hadir pula Ibu Penasihat DWP Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ny. Rustini Muhaimin Iskandar.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Hymne DWP, kemudian pembacaan Surat Keputusan oleh Ny. Ayu Kirana Pratito Ketua DWP Pusat, dan dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan.
Pidato Ketua Umum DWP Ny. Nila F. Moeloek dibacakan oleh Sekretaris Jenderal DWP Pusat, Ny. Jullie L. Hakim.
Ny. Nining Besar Setyoko Ketua terpilih DWP Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mengucapkan terimakasih kepada para anggota yang mempercayai sebagai Ketua DWP Kementerian Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Penasihat DWP Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ny. Rustini Muhaimin Iskandar, dalam sambutannya mengatakan bahwa peran perempuan dalam mengisi pembangunan bangsa sangat diperlukan, perempuan sebagai penerus nilai dan norma norma dalam keluarga dan kelompok strategis dalam masyarakat diharapkan dapat mampu membawa perubahan atau pelaku dalam perubahan (agent of change).
Tantangan era globalisasi menuntut kemampuan dan kualitas perempuan. Maka Dharma Wanita Persatuan harus dapat menangkap apa yang menjadi kebutuhan anggotanya, baik untuk peningkatan sumberdaya manusia ataupun untuk peningkatan kesejahteraan anggota.
Dan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat juga hendaknya menjadi perhatian Dharma Wanita Persatuan, terutama masalah-masalah yang menyangkut problem perempuan dan anak. Seperti trafikking, buta aksara, menekan angka kematian ibu dan anak, kesehatan reproduksi dan pencegahan busung lapar. Masalah lainnya seperti peningkatan ekonomi keluarga melalui koperasi, kantin, salon, atau barangkali disini dibutuhkan day care bagi ibu muda yang ingin menitipkan anaknya agar lebih nyaman dalam bekerja.
Sebagai organisasi Dharma Wanita Persatuan selain menjadi forum silaturrahmi, adalah sebuah wadah kita unutk dapat belajar dan mengembangkan diri yang bertanggung jawab pada diri sendiri, bertanggung jawab pada organisasi dan juga masyarakat.
Terimakasih kepada pengurus lama Ibu Chepy Prianti beserta para pengurus lainnya dan para pengurus di tingkat UP, yang selama ini telah mengabdikan dedikasi dan perjuangan untuk kegiatan Dharma Wanita Persatuan di Kementerian Nakertrans. Semoga keikhlasan dan darmabakti yang telah diberikan semua menjadi catatan amal saleh di akhirat.
Dan selamat bagi Pengurus baru yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan organisasi ini, semoga bisa melanjutkan program yang positif yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya dan mengembangkan kreatifitas baru dalam menyusun program kegiatan ke depan sehingga menjadi lebih baik lagi.
dwpp/10( sumber www.dwp.go.id)

SOSIALISASI PENGGUNAAN TABUNG GAS LPG


SOSIALISASI PENGGUNAAN TABUNG GAS LPG

DWP Kementerian Peranan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP & PA), pada 12 Juli 2010 mengadakan acara sosialisasi tentang bagaimana cara penggunaan tabung gas LPG yang benar. Acara ini di ikuti oleh organisasi-organisasi wanita yang ada di Jakarta, termasuk Dharma Wanita Persatuan Pusat yang diwakilkan oleh Ibu Lia Khairullah.
Sejumlah narasumber yang hadir pada acara tersebut adalah Ir. I Gusti Putu Surya Irawan dari Kementerian Perindustrian; Bapak Hidayat, SH dari Kementerian Perdagangan; dan Bapak Hermansyah dari Pertamina.
Bapak I Gusti Putu Surya Irawan menyampaikan tentang kebijakan dan penanganan permasalahan program konversi minyak tanah (MITAN) ke LPG, disampaikan pula bahwa komponen yang terdiri dari tabung, kompor, selang, dan regulator harus memenuhi standar SNI dan pada tabung gas tersebut sudah terdapat kode SNI.
Ledakan pada tabung gas sering terjadi karena disebabkan oleh:
  • Tidak terpasangnya regulator dengan benar
  • Tidak cukup terdapat ventilasi pada ruang masak
  • Karet didalam tabung sudah rusak
  • Pengoplosan yang tidak benar
Untuk menghindari hal tersebut, disarankan agar Penggantian peralatan sebaiknya dilakukan setiap tahun (selang dan regulator).
Bapak Hidayat SH dari Kementerian Perdagangan menyampaikan tentang pengawasan kompor gas berikut asesorisnya dapat dilakukan beberapa pengawasan yang bertujuan untuk melindungi konsumen.
Pengawasan tersebut diantaranya:
  • Katub tabung gas
  • Tabung gas
  • Regulator
  • Kompor gas
Menurut Bapak Hermansayah dari pihak Pertamina ada beberapa tips yang berkaitan dengan cara penggunaan tabung gas LPG 3kg, yaitu:
  • Apa rencana pengamanan dirumah (dalam keadaan darurat)
  • Apa yang harus diselamatkan
Tanda-tanda kebocoran gas LPG yaitu:
  • Tercium bau gas LPG
  • Terdapat embun pada tabung LPG
  • Adanya bunyi mendesis
Jika terjadi kebocoran pada tabung gas LPG, hal-hal yang harus dilakukan adalah:
  • Lepaskan regulator dari tabung
  • Matikan listrik
  • Bawa tabung ketempat terbuka
  • Buka pintu dan jendela lebar-lebar untuk sirkulasi udara

dwpp/2010 (sumber www.dwp.go.id, berita dwp)

profil Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM ( ketua dwp pusat)

Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM
Dr. dr. Nila Djuwita Farid Moeloek, SpM yang akrab dipanggil Ibu Nila, ini seorang guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Selain menjabat Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan, dokter spesialis tumor mata yang cantik, ramah, energik dan cerdas, ini juga aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), anggota Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), staf pengajar Departemen Mata FKUI, Anggota Kolegium Oftalmologi Indonesia, Senat Akademik FKUI.

Nila Djuwita Moeloek, dokter ahli bedah mata berdarah Minang yang lahir pada tanggal 11 April 1949. Saat ini menjadi Utusan Khusus untuk pencapaian target tujuan pembangunan millennium (Millenium Development Goals/MDGs).
Ibu Nila F. Moeloek memulai kiprah sebagai Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Pusat pada tahun 1999, dimana beliau terpilih kembali pada tahun 2004 dan tahun 2009. Dibawah kepemimpinan Ibu Nila Moeloek Dharma Wanita Persatuan telah melaksanakan beberapa kegiatan untuk ikut membantu pemerintah seperti, Program Wajib Belajar 9 tahun yang bekerjasama dengan Diknas, kerjasama dengan Uplift untuk pemberian makanan sehat, Turnament golf....
(sumber :www.dwp.or.id)

perempuan di pemerintahan msh minim????

Kontribusi Perempuan di Pemerintah Minim PDF Cetak E-mail
  
Rabu, 30 September 2009 09:28
JAKARTA-- Kontribusi perempuan di pemerintahan atau eksekutif masih sangat kecil. Hal itu terungkap dari data yang disampaikan Ani Soetjipto dalam Seminar yang bertajuk "Women, Leadership and development in Muslim Communities of southeast Asia: Strategies, Opportunities and Challenges" di Jakarta, Rabu (12/8).

Ani mencontohkan, dalam tubuh pemerintahan tahun 2004 hingga 2009, jumlah menteri perempuan hanya tiga dari 36 menteri atau hanya 8,3 persen. Sementara, gubernur hanya satu dari 33 gubernur yang ada atau 3 persen.

Sedangkan yang menjadi kepala daerah tingkat dua, hanya delapan dari 440 kepala daerah di seluruh Indonesia, atau 1,8 persen. Kemudian, wakil kepala daerah tingkat dua, hanya 18 orang dari 440 wakil kepala daerah yang ada.

Dikatakan Ani, untuk memperkokoh peranserta atau kontribusi perempuan di berbagai bidang, termasuk di pemerintahan, ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan. Antara lain yaitu memperkuat peranan perempuan melalui berbagai kebijakan peraturan perundangan, memperkuat komitmen politik pada kepemimpinan di level atas. (osa/rin).

(di ambil dari tulisan Admin : menegpp.go.id , By Republika Newsroom
Rabu, 12 Agustus 2009)

SERING TAMPAR ANAK IQ JADI JONGKOK

Sering Tampar Anak Bikin IQ Jongkok
Menampar atau memukul kadang dilakukan orangtua untuk membuat anak patuh dan disiplin dalam sekejap. Tapi, tahukah Anda pola asuh yang keras bisa menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan otak anak?


Studi terkini menyebutkan, orangtua yang bereaksi terlalu keras untuk mengoreksi kesalahan anak, misalnya dengan cara menampar atau memukul, tidak hanya menyebabkan anak stres tapi juga membuat tingkat kecerdasan (IQ) anak lebih rendah.

Studi yang dilakukan peneliti terhadap ribuan anak di Amerika Serikat menunjukkan, anak yang kerap ditampar orangtuanya memiliki nilai IQ (intelligence quotients) yang lebih rendah dibanding anak yang tidak pernah ditampar.

"Setiap orangtua ingin punya anak yang pintar. Dengan menghindari kekerasan pada anak dan melakukan cara lain untuk mengoreksi kesalahan anak, hal itu bisa dicapai," kata Murray Straus, sosiolog dari Universitas New Hampshire, AS.

Dalam risetnya, Strauss dan timnya melakukan studi nasional terhadap dua kelompok sampel anak, yakni 806 anak berusia 2-4 tahun, dan 704 anak berusia 5-9 tahun. Pada saat dimulainya studi anak-anak tersebut mengikuti tes IQ dan tes berikutnya di akhir studi, empat tahun kemudian.

Anak-anak dari dua kelompok itu menunjukkan tingkat kecerdasan yang meningkat setelah empat tahun. Tetapi dari kelompok anak berusia 2-4 tahun yang kerap ditampar orangtunya, menunjukkan skor IQ 5 poin lebih rendah dibanding anak yang tidak pernah ditampar. Untuk anak 5-9 tahun yang pernah ditampar, skor IQ-nya rata-rata lebih rendah 2,8 poin dibanding rekannya yang tidak ditampar.

"Pemukulan atau tindakan kekerasan yang dilakukan orangtua merupakan pengalaman yang traumatik bagi anak. Berbagai penelitian telah menunjukkan kejadian yang traumatik berakibat buruk bagi otak. Selain itu, trauma juga membuat anak memiliki respon stres pada kejadian sulit yang dihadapi. Hal ini tentu berdampak pada perkembangan kognitifnya," papar Straus.

Tak sedikit orangtua yang menjadikan pukulan, tamparan, atau jeweran sebagai senjata untuk mendidik anak. Anak pun memilih untuk menurut daripada mendapat hukuman. "Akibatnya anak tidak bisa berpikir secara independen," kata Elizabeth Gershoff pakar dibidang perkembangan anak dari Universitas Texas, Austin, AS.

Setiap anak memang perlu diajarkan disiplin. Selain agar patuh pada aturan, disiplin juga akan membuat anak belajar menghargai orang lain dan mengontrol dorongan dalam dirinya. Namun, orangtua hendaknya juga perlu membuat batasan-batasan yang dilandasi cinta agar anak merasa aman.

Alih-alih menghukum anak dengan pukulan, beri tekanan lebih pada sisi positif anak, misalnya dengan memberi hadiah atau pujian bila anak berlaku positif. Bila terpaksa memberi hukuman, sesuaikan dengan usia si kecil dan situasi yang berlaku.
Sumber : Kompas Online, 28 September 2009
  (diambil dari sumber: menegpp.go.id, di tulis oleh Admin)

POLIGAMI

POLIGAMI : Tanggapan atas Keputusan Mahkamah Konstitusi
Uji materi diajukan M Insa (Kompas, 4/10/2007), yang menggunakan dalih pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dinilai menghalangi hak berpoligami.

Dalam Pasal 4 Ayat 1 undang-undang itu, suami yang ingin beristri lebih dari seorang harus mengajukan permohonan kepada pengadilan. Untuk dapat mengajukan permohonan ke pengadilan, dalam Pasal 5 Ayat 1, suami disyaratkan harus memperoleh persetujuan dari istri, memiliki jaminan kemampuan memenuhi keperluan hidup istri-istri dan anak-anaknya, serta jaminan suami mampu bersikap adil.

Disebutkan, M Insa menilai aturan itu mengurangi hak kebebasan setiap warga negara berpoligami yang dianggap sebagai ibadah. Aturan itu juga mengurangi hak prerogatifnya untuk berumah tangga, bersifat diskriminatif, dan mengurangi hak asasi yang dijamin UUD 1945. Pada akhirnya, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi tersebut. Suatu keputusan yang melegakan hati.

Komentar pertama yang muncul adalah emosi: "Bagaimana bisa di tengah banyaknya persoalan kehidupan bangsa, kemiskinan, ketidakadilan, laki-laki justru memikirkan poligami? Sebegitu pentingkah mempunyai istri lebih dari satu sampai rela menghabiskan waktu untuk mengurus satu isu itu?" Pemikiran kedua lebih terfokus: sudah saatnya segala argumentasi tentang poligami kita tanggapi dengan pikiran dan hati nurani yang bersih. Mari kita mulai.

Pertama, poligami sering diajukan sebagai hal yang baik dilakukan karena menghindari perselingkuhan dan perzinaan. Benarkah?

Pikiran ini benar bila dilihat poligami menyebabkan hubungan seksual antara lelaki dan perempuan menjadi "legal" di bawah naungan "lembaga perkawinan". Tetapi, seharusnya yang juga ditanyakan, semudah itukah orang melegalkan seks? Kenapa poligami seolah-olah meniadakan fakta sebelum ada poligami yang ada adalah perselingkuhan? Lalu, bagaimana dengan pengkhianatan? Masyarakat telah terlalu gampang membela poligami dengan menyatakan poligami akan menghindari perzinaan. Tidakkah poligami bisa dilihat juga sebagai melegalkan pengkhianatan? Dan kemudian istri diminta menerima pengkhianatan itu dengan berbagai dalih?

Ketika perselingkuhan dikukuhkan ke dalam lembaga perkawinan melalui mekanisme poligami, maka "perselingkuhan" dianggap hilang, tetapi sebenarnya pengkhianatan itu tetap ada. Tetapi, perempuan telah dididik untuk bisa menerima itu.

Kedua, dalam Islam poligami memang dibolehkan dengan syarat bisa berlaku adil. Pertanyaannya sederhana, apakah lelaki benar-benar bisa berlaku adil, setiap waktu dari detik ke detik? Adil lahir dan batin? Bila lelaki mengatakan "ya", alangkah sombongnya lelaki itu.

Sebenarnya, bila ada kerendahan hati pada kaum lelaki, mereka pasti akan mengaku tidak berani menjamin keadilan. Dan jika tidak berani menjamin, maka tidak akan berani berpoligami karena takut akan murka Allah.

Ketiga, bagi mereka yang ngotot dan mengaku sanggup adil, pertanyaan saya berikutnya, bagaimana mengukur keadilan? Kalau mau berargumentasi lelaki bisa adil, marilah kita mencari indikator untuk mengukur keadilan. Dengan materi? Itu jelas gampang. Tetapi, keadilan yang lebih dalam? Dari hati dan batin seseorang?

Jika tidak mungkin diukur, bagaimana bisa menjamin keadilan? Bagi saya yang awam dengan aturan-aturan dalam agama, saya melihat walaupun tidak melarang, Islam justru menuntut umatnya berpikir dan menganalisis lebih jauh.

Pelanggaran

Terlepas dari semua argumentasi di atas, poligami pada dasarnya pelanggaran terhadap integritas dalam institusi perkawinan, karena institusi perkawinan pada dasarnya dibangun oleh dua orang yang ingin membina kehidupan bersama, yang dimulai dengan niat yang tulus, cinta, dan adanya janji sakral yang seharusnya dihormati.

Ketika orang ketiga datang, apa pun alasannya, janji antara awal tadi telah dikhianati. Sangat disayangkan ketidakjujuran kemudian begitu saja mudah diterima dan "kebohongan" menjadi hilang begitu kata poligami muncul.

Akhirulkata, tulisan ini bukan untuk menghujat siapa-siapa. Sebaliknya, tulisan ini justru ingin mengetuk hati nurani dan mengajak semua, baik lelaki maupun perempuan, untuk menguak isu poligami secara lebih mendasar, pada aspek fundamental relasi itu sendiri, baik relasi antara lelaki dan perempuan, maupun relasi antara manusia dan hati nuraninya sendiri.

Semoga, kasus ini dan keputusan MK menunjukkan, di tengah karut-marutnya bangsa ini masih ada hati nurani. Semoga, MK senantiasa dapat membawa amanah yang diembankan kepadanya dengan kejujuran yang dirindukan segenap bangsa ini.

Kehidupan seharusnya tidak dilihat hanya dari keberadaan diri dan keluarga, tetapi sampai sejauh mana kehadiran diri memiliki relasi dengan kehidupan dan kemanusiaan, yang senantiasa dipengaruhi pilihan-pilihan yang kita lakukan dalam hidup ini.

(sumber menegpp.go.id : di tulis oleh Damayanti Buchori Pengajar pada Departemen Proteksi Tanaman, IPB, Bogor; Direktur Eksekutif Kehati, Jakarta )

Beberapa pemikiran tentang pentingnya melibatkan laki-laki dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan

Istilah kekerasan terhadap perempuan membawa konotasi bahwa pelakunya bukan perempuan. Walaupun demikian, sebenarnya bukan semua pelaku kekerasan terhadap perempuan adalah laki-laki. Pelaku kekerasan adalah mereka yang dalam relasi kekuasaan mempunyai kekuasaan yang lebih besar dari korbannya. Keadaan ini menyebabkan korban tidak berdaya untuk melawan kekuasaan yang lebih besar. Sebagai contoh adalah kekerasan terhadap pekerja rumah tangga yang dilakukan oleh majikan perempuan atau kekerasan pada anak oleh orang tuanya atau orang yang lebih dewasa.


Di samping itu banyak informasi menyatakan bahwa sebenarnya laki-laki juga menjadi korban dari nilai dan norma sosial yang ada, di mana laki-laki dianggap sebagai “superman” yang bisa melakukan semua hal. Dalam banyak aspek, laki-laki dan perempuan mempunyai kondisi yang sama di mana laki-laki memerlukan bantuan manakala mereka menghadapi masalah. Namun laki-laki mempunyai situai yang berbeda, karena mereka dianggap super, maka banyak keengganan pada mereka untuk mencari penyelesaian masalah yang mereka alami. Selain itu pelayanan untuk mereka dalam masalah keluarga, masalah pribadi yang berdampak pada keluarga, masalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sebagainya, masih sangat terbatas, atau tidak ada sama sekali. Banyak masalah yang sebenarnya dapat dicarikan jalan keluarnya, menjadi tidak pernah terselesaikan dan menjadi pemicu terjadinya kekerasan.
Di dalam kehidupan sehari-hari, banyak laki-laki berperan di bidang publik dan pengambil keputusan. Dalam kaitannya dengan penghapusan kekerasan, maka jika mereka mempunyai pemahaman yang baik tentang kekerasan terhadap perempuan, maka mereka dapat berperan secara signifikan.  Di dalam keluarga, dibanyak masyarakat, seorang ayah masih menjadi acuan dan role model untuk anak laki-laki dalam keluarga. Selain itu juga menjadi referensi dan penentu untuk keputusan terhadap anak perempuan. Perubahan nilai patriarki di dalam masyarakat, jika dikaitkan dengan penghapusan kekerasan terhadap perempuan, memerlukan upaya tertentu, dan tidak selalu mudah serta memakan waktu. Dalam perkembangan masyarakat saat ini, memang sudah ada perubahan nilai patriarki ke arah kesetaraan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan, namun masih terbatas. Nilai dalam masyarakat  tentang bagaimana laki-laki seharusnya, masih sangat kuat, sehingga jika ingin dibangun nilai baru, pandangan tentang “laki-laki baru” yang non-violence, dibutuhkan upaya yang ilmiah, sistematik dan berkesinambungan.
Di banyak negara termasuk Indonesia, kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah yang mempunyai dampak yang luas. Dari aspek ekonomi, pengeluaran sia-sia di sektor kesehatan masyarakat saja, sangat besar. Belum pernah dihitung, namun referensi dari beberapa negara seperti Kanada, Brazil dan Australia, jumlahnya antara 3-5 milyar dolar setiap tahun. Karena kekerasan juga melanggar hak asasi dan memberikan kerugian dibanyak aspek , maka pelibatan laki-laki akan sangat bermakna dalam penghapusan kekerasan itu.
Beberapa pemikiran tentang pentingnya pelibatan laki-laki dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan
Jika kita lihat peran laki-laki secara umum dalam kehidupan sehari-hari, maka beberapa hal di bawah ini dapat dicatat sebagi pemikiran di dalam pelibatan laki-laki untuk penghapusan kekerasan.
1.    Laki-laki sebagai pelaku kekerasan tehadap perempuan
Dari statistik yang di dapat dari hasil Susenas 2006, terlihat bahwa 70% pelaku kekerasan fisik terhadap perempuan adalah laki-laki. Demikian pula pada kekerasan lainnya seperti pemerkosaan, penelantaran dan  pelarangan bekerja serta kekerasan ekonomi lainnya berkisar antara 60-80%. Dari angka ini terlihat bahwa laki-laki sebagai pelaku kekerasan sangat dominan.
2.    Laki-laki masih dianggap berkedudukan lebih tinggi
Nilai patirarki yang ada di masyarakat masih menjadi referensi masalah relasi kekuasaan antara laki-laki dan perempuan. Dalam nilai patriarki, laki-laki ditempatkan lebih tinggi dari perempuan dalam banyak aspek kehidupan. Perempuan sering dianggap sebagai sub-ordinat laki-laki dan masih sering dimarjinalkan. Dengan demikian, laki-laki dituntut untuk menjadi manusia super yang bisa mengatasi semua masalah, padahal dalam perubahan jaman, laki-laki juga mengalami keterbatasan-keterbatasan yang semakin terlihat. Namun demikian belum ada konsep yang ditawarkan pada kehidupan masyarakat secara efektif, bagaimana nilai patriarki yang cocok untuk saat ini. Belum ada upaya social engineering untuk hal itu. Walaupun sudah dirasakan perlu adanya perubahan, namun siapa dan bagaimana perubahan itu akan dilakukan, sehingga ada nilai baru yang lebih cocok dengan situasi dan kondisi masa kini.
3.    Laki-laki sebagai korban kekerasan
Banyak pihak menganggap bahwa laki-laki bukan hanya sebagai pelaku kekerasan, namun juga sebagai korban. Meraka adalah korban dari nilai dan norma dalam masyarakat, dimana mereka harus mengekspresikan diri menjadi laki-laki menurut nilai patriarki yang ada, sehingga mereka melakukan perbuatan untuk tetap berada pada posisi itu, walaupun tidak sesuai dengan kondisi mereka. Jumlah laki-laki yang tercatat sebagai korban kekerasan yang sebenarnya, kecil dibandingkan dengan sebagai pelaku. Apakah hal ini karena adanya pandangan yang bias terhadap laki-laki, masih harus diteliti lebh jauh. Karena posisi yang harus dipertahankan menurut nilai patriarki, maka bukan tidak mungkin bahwa banyak laki-laki korban kekerasan yang tidak melaporkan dirinya sebagai korban, karena jika melaporkan, maka hal itu akan berpengaruh pada jati dirinya sebagai laki-laki menurut milai patriarki yang ada.
4.    Laki-laki sebagai kelompok yang diam atau pemberi restu pada terjadinya kekerasan terhadap perempuan
Banyak laki-laki belum memainkan peran dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Apakah ini karena keengganan mereka, karena mereka diberi label sebagai pelaku kekerasan, atau adanya rasa solidaritas semu sebagai sesama laki-laki, atau juga tidak peduli dan tidak tahu harus berbuat apa. Dalam banyak hal, karena mereka berdiam diri, maka secara langsung atau tidak, merupakan pula pemberi restu. Kelompok yang sementara ini berdiam diri, tentunya berpotensi untuk berkontribusi dalam memperbaiki keadaan. Cercaan yang sering terdengar, dapat pula menjadikan laki-laki membangun mekanisme pertahanan diri, sehingga perlu dicari cara yang baik untuk menjadikan mereka kelompok pembela terhadap perlakuan kekerasan terhadap siapapun.
5.    Laki-laki sebagai Kepala Rumah Tangga
Data dari berbagai survey menunjukkan bahwa sebagian besar Kepala Rumah Tangga (87%) adalah laki-laki. Sebagai Kepala Rumah Tangga tentunya mereka dapat mewarnai corak kehidupan keluarga, menentukan bagaimana perilaku anggota keluarga dan juga menentukan bagaimana nantinya anak-anak mereka di masa depan. Di dalam Undang-Undang Perkawinan juga disebutkan bahwa laki-laki adalah Kepala Keluarga. Hal ini terbawa sampai ke masalah yang menyangkut urusan publik, seperti Dewan Kelurahan dan legalitas untuk urusan yang berkaitan dengan hak dan hukum. Dilihat dari posisi mereka sebagai Kepala Keluarga, laki-laki mempunyai potensi yang besar untuk mempengaruhi perilaku masyarakat. Oleh sebab itu, perlu menjadi pemikiran, bagaimana peran laki-laki sebagai Kepala Keuarga dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
6.    Laki-laki sebagai pembuat keputusan
Sebagian besar pembuat keputusan publik adalah laki-laki. Di bidang manapun, laki-laki masih dominan sebagai pembuat keputusan publik. Upaya untuk meningkatkan sensitifitas laki-laki terhadap masalah yang dihadapi perempuan dalam pengambilan keputusan sudah banyak dilakukan, dan agar dampaknya lebih luas lagi, maka upaya yang ada harus dilakukan secara berkesinambungan. Membangun sensitifitas dan pemahaman tentang isu perempuan sudah terbukti memberikan hasil yang positip. Jika laki-laki mempunyai sensitifitas yang baik, maka keputusan yang dibuat akan lebih adil. Di dalam penanggulangan kekerasan terhadap perempuan,  di banyak instansi penanggung-jawabnya adalah laki-laki. Dalam banyak hal, walaupun adanya tuntutan fungsi dan tugas, namun proses sensitisasi menjadi lebih baik dan lebih  cepat. Masih banyak pula laki-laki yang berperan dalam organisasi masyarakat yang menentukan corak kehidupan masyarakat. Mereka berpotensi untuk menjadikan corak kehidupan yang berpihak pada perempuan. Bentuk pendekatan untuk menanamkan sensitifitas tentang kesetaraan dan keadilan untuk laki-laki dan perempuan memang perlu dikembangkan lebih jauh. 

7.    Peran pendidikan (Patron bagi anak laki-laki)
Dengan situasi sosial budaya yang ada, ayah masih menjadi model untuk anak laki-laki. Ayah menjadi contoh bagaimana anak laki-laki nantinya akan menjadi seperti apa. Dalam banyak pendidikan untuk anak, dan dalam banyak bentuk pengembangan diri anak laki-laki, ayah masih menjadi model. Ayah kemudian menjadi penting untuk menanamkan berbagai nilai bagi perkembangan jiwa anak. Pendekatan melalui ayah akan dapat memberikan dampak yang signifikan pada pembentukan jiwa anak.

8.    Laki-laki sebagai nara sumber bagi peer group mereka
Dalam banyak hal, laki-laki akan lebih mudah berkomunikasi dengan sesama laki-laki. Hal ini dapat terlihat pada kelompok-kelompok remaja, maupun kelompok-kelompok seminat laki-laki dewasa. Dengan demikian mengembangkan critical mass laki-laki sebagai nara sumber untuk kelompok mereka akan dapat menjadikan mereka sebagai sumber informasi dan sumber dalam menanamkan pemahaman untuk hal-hal yang berkaitan dengan diri mereka.

Dari beberapa hal tentang laki-laki yang dikemukakan di atas, maka dapat dilihat pendekatan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran laki-laki dalam penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan membangun nilai-nilai baru yang non-violence. Dalam matriks berikut dapat dilihat beberapa  gagasan yang dapat dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan keterlibatan dan peran laki-laki dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan.


Situasi laki-laki dan pendekatan yang dapat dipertimbangkan
Situasi laki-laki
Pendekatan yang dapat dilakukan
Bentuk program yang dapat dikembangkan
1.    Laki-laki sebagai pelaku kekerasan
·         Memberikan pemahaman baru tentang kekerasan terhadap sesama dan terhadap perempuan
·         Memberi jalan keluar dari persoalan yang menjadi pemicu kekerasan
·         Mengubah perilaku
·       Program konseling bagi pelaku
·       Program konseling keluarga
·       Pengembangan dan perluasan program pendidikan keluarga yang cinta damai dan menghargai sesama
2.    Nilai patriarki
·         Mencari bentuk baru dari nilai patriarki karena tidak semua nilai patriarki buruk
·         Membangun image “laki-laki baru” yang lebih adil terhadap perempuan
·         Membentuk pandangan baru yang juga tidak bias pada laki-laki sebagai pelaku
·       Kajian-kajian tentang laki-laki, masalah yang dihadapi dan bagaimana jalan keluar yang dapat diterima
·       Social engineering  untuk mengubah paradigma relasi kekuasaan antara laki-laki dan perempuan
3.    Laki-laki sebagai korban kekerasan
Perubahan pelabelan
Perubahan nilai bahwa laki-laki bukan Manusia super
Idem
4.    Laki-laki sebagai pemberi restu kekerasan terhadap perempuan
·      Membangun pemahaman tentang kekerasan terhadap perempuan
·      Memberi pemahaman tentang peran yang dapat dilakukan laki-laki
·      Penyuluhan
·      Mengembangkan cara-cara untuk melibatkan laki-laki dalam penanggulangan kekerasan terhadap perempuan
5.    Laki-laki sebagai Kepala rumah tangga
·      Memberikan pemahaman yang baik tentang peran dan tanggung jawab sebagai Kepala rumah tangga
·      Memberikan pemahaman tentang kekerasan terhadap perempuan dan dampaknya bagi anggota keluarga


·      Pengembangan dan intensifikasi pendidikan pra nikah
·      Mengembangkan pelayanan konseling keluarga

6.    Laki-laki sebagai pembuat keputusan
·      Peningkatan pemahaman tentang kesetaraan dan keadilan bagi laki-laki dan perempuan
·      Peningkatan exposure pada situasi dan kondisi perempuan yang dikaitkan dengan tanggung jawab di bidang masing-masing

Pengarusutamaan Gender
7.    Ayah sebagai model dalam pengembangan jiwa anak
Penanaman nilai-nilai budaya damai dan saling menghormati serta multi kulturalisme
·      Model pendidikan bagi ayah sebagai model dan acuan bagi pengembangan jiwa anak
·      Pendidikan bagi ayah dan calon ayah
8.    Laki-laki sebagai nara sumber untuk peer group
Penanaman nilai-nilai budaya damai, kesetaraan dan keadilan bagi laki-laki dan perempuan
·      Pendidikan bagi laki-laki tentang kesetaraan dan keadilan bagi laki-laki dan perempuan
·      Pengembangan diskusi kelompok pada kelompok-kelompok laki-laki remaja dan dewasa

Di samping hal-hal di atas, tentunya dengan merujuk pada pengalaman berbagai negara yang sudah melakukan upaya untuk melibatkan laki-laki dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan, tentunya harus dikembangkan lebih dahulu kebijakan pokok yang selanjutnya dapat diuraikan menjadi bentuk-bentuk program dan kegiatan.  Secara umum, dilihat dari situasi dan kondisi yang ada di masyarakat, memang laki-laki sudah harus ditingkatkan perannya dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan.

Penutup
Hal yang sangat penting yang harus tetap dipegang dalam upaya ini adalah bahwa pengembangan peran dan pelibatan laki-laki dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan harus berada di bawah kebijakan penghapusan kekerasan yang sudah ada. Tidaklah bijaksana jika kemudian peran ini menjadi berlebihan yang akhirnya menempatkan kembali laki-laki sebagai sosok yang dominan yang dalam situasi seperti saat ini akan menjadikan upaya ini tidak berhasil atau semuanya diwarnai oleh persepsi nilai patriarki yang tidak akan berubah dalam waktu yang singkat.
Disampaikan Oleh Heru P. Kasidi pada Seminar “Keterlibatan laki-laki sebagai mitra dalam menghentikan kekerasan dalam rumah tangga: Peran kaum laki-laki intelektual” 
(sumber menegpp.go.id )